Kasus yang sedang terjadi di Mesir, pertama sekali benar benar menarik perhatian saya itu kira kira 2 atau 3 minggu lalu, ketika di salah satu milist yg saya ikutin terjadi keributan antara yang pro Mursi dan yg tidak. Pada awalnya saya hanya berpikir itu hanya keributan biasa karena berbeda pendapat, tapi kemudian menjadi menarik perhatian saya karena bahkan sampai kepada mengajak untuk melakukan pemboikotan terhadap orang orang yang tidak pro Mursi.
Maka mulailah saya mencari berita apa yang sebenarnya terjadi, mencoba melihat dari ke dua belah pihak, berusaha mengerti , sehingga bisa setidaknya saya tahu saya harus pro kepada siapa, apalagi ditambah setiap hari saya membaca status status teman teman saya di Facebook ttg kekejaman pemerintah Mesir ( termasuk menyertakan foto foto korban pembunuhan sadis yang menurut saya tidak sepantasnya di tampilkan apapun alasan nya, apalagi sumber dari foto itu juga belum pasti apakah itu memang pembunuhan yang terjadi di Mesir, atau jangan jangan seperti kejadian di Lampung yg ternyata fotonya itu bukan lah foto di tempat kejadian), dan sayang nya saya tetap gagal untuk mengerti mengapa teman teman saya yang pendidikan nya luar biasa tinggi itu bisa terpecah belah karena kasus di Mesir, mengutuk kelompok yg pro lebih banyak membunuh atau yg kontra lebih banyak membunuh – dan bukan mengutuk kasus pembunuhan nya. Uhm … saya benar benar gagal paham.
Saya menentang setiap pembunuhan sadis yang dilakukan di manapun di dunia ini, oleh siapapun dan dengan alasan apapun. Saya setuju agar kita mendorong pemerintah Indonesia aktif mengajak masyarakat Internasional untuk menghentikan tindakan tersebut. Saya setuju agar kita berdoa untuk mereka mereka yang sedang mengalami kekerasan. Tapi saya juga merasa miris ketika kita hanya perduli pada satu kejadian karena sedang booming. Saya merasa miris ketika kita hanya perduli ketika yang tertindas satu agama atau satu pendapat dengan kita. Saya merasa miris ketika kita berkoar koar untuk menyalahkan dan menuduh serta menjadi terpecah satu sama lain dan bukan pada tujuan utama menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap masyarakat sipil !!!!!!!
Konflik yang terjadi di Mesir yang membawa korban jiwa yang sangat banyak bukan lah satu satu nya di dunia – Masih ada Suriah yang sudah dua tahun ini dilanda konflik yang tidak ada habisnya – berapa banyak jiwa yang sudah menjadi korban, berapa banyak perempuan yang mengalami perkosaan, berapa banyak penduduk yang harus mengungsi. Atau penduduk Rohingya di Burma yang nota bene dekat dengan Indonesia, mereka juga saat ini mengalami hal yang sama, bahkan lebih parah karena bahkan mereka tidak diperbolehkan tinggal di negara tersebut karena dianggap bukan lah bagian dari masyarakat Burma.
Kalau lah kita benar benar perduli, mengapa kita juga melupakan mereka mereka ini? Sebenarnya bentuk keperdulian apa yang kita punyai? Apakah keperdulian yang mengikut trend? Apakah keperdulian hanya kepada yang sealiran dengan kita? Apakah keperdulian yang ikut ikutan?
Karena itu kalau kita benar benar perduli seperti status status di Facebook atau twitter itu, marilah kita jmendesak pemerintah Indonesia yang tergabung di negara ASEAN – mengajak negara negara ASEAN untuk mendesak pemerintah Burma menghentikan kekerasan terhadap penduduk Rohingya. Mari kita mendesak agar pemerintah Indonesia – negara yang mempunyai penduduk muslim terbesar di dunia untuk mendesak pemerintah di negara negara yang tergabung dalam UEA – agar membantu penyelesaian masalah di Suriah dan Mesir. Mari kita mendesak pemerintah Indonesia yang tergabung di PBB untuk mendesak PBB mengambil tindakan terhadap kejadian kejadian di negara negara ini dan di negara yang lain nya, yang saat ini sedang mengalami konflik. Karena apabila terjadi konflik di suatu negara, yang selalu menjadi korban pasti adalah masyarakat sipil terutama perempuan dan anak anak.
Mari kita berdamai dengan teman teman kita yang tidak satu pandangan dengan kita tentang apa yang terjadi di negara negara ini, dan bersama sama berpikir untuk mencari jalan untuk menghentikan segala tindak kekerasan secepatnya atau setidaknya bersama sama mendoakan agar secepatnya tercipta jalan keluar sehingga konflik yang terjadi dapat terselesaikan tanpa harus memakan lebih banyak korban. Aamiin
Salam