Seumuran gue yg udah 34 thn, enggak pernah tuh gue memilih.
Bukan karena gue enggak mau milih …. tapi nama gue emang enggak pernah terdaftar di mana2x. Aneh sih sebenarnya wong KTP gue itu ada kok, resmi lengkap beserta kartu keluarganya.
Enggak cuman di sini aja sih … waktu gue tinggal di Jerman tuh, gue enggak juga ada namanya didaftar pemilih. Padahal gue dengan setianya, sebagai warga negara Indonesia yang baik , setiap 2 thn sekali melapor keberadaan diri gue. Tapi teueteup aja …. hak gue untuk memilih tidak pernah diberikan. Aneh banget kan? Yang anehnya tuh …. pelaporan diri gue sebagai warga negara Indonesia itu paling cuman berselang 2 minggu sebelum kartu pemilih dikirim …. wuih.
Kali ini …. seperti udah pernah gue tebak sebelumnya …. ya emang nama gue tidak ada di daftar pemilih. Padahal keinginan gue merasakan utk memilih dan berada di dalam tempat pemilu itu besar sekali loh 🙂
Trus gue mikir …. kalau yg punya ktp resmi aja terlunta2x seperti gue …. apalagi yg enggak punya ktp ya? Dan berapa banyak coba rakyat Indonesia yg tidak punya ktp…..
Trus keabsahan pemilu itu gimana dong?
Trus apa dong sanksi bagi pemerntah daerah atau jajaran konsulat atau kedutaan, yang tidak memberikan hak dari warga negara di wilayahnya. Kan itu udah pelanggaran hak azasi sebagai warga negara.
Jadi gue suka sebel aja, kalu ada yang bilang yg tidak milih itu golput. Padahal kan tidak milih juga ada alasannya.
Mana dong fatwa MUI … tentang orang2x yg tidak memberikan hak orang lain utk memilih? 🙂