Karena Menjerumuskan dan Menyayangi Terkadang Tipis Bedanya

Kasus yang menimpa anak dari musisi AD & MA, yang mengendarai mobil pada dini hari di jalan tol sedangkan pada usianya yang masih dibawah umur – 13 tahun, yang mengakibatkan  6 (enam) orang tewas dan beberapa (termasuk si anak – AJK) harus dirawat di rumah sakit, seharusnya menjadi pelajaran bagi orang tua yang membiarkan anak anak mereka yang berusia di bawah umur mengendarai sendiri  kendaraan baik beroda dua maupun beroda empat di jalan umum (umumnya ke sekolah).

Sewaktu saya masih duduk di bangku SMP atau SMA, tentu lah bagi saya juga top banget kalau ada teman saya yang membawa sendiri kendaraan ke sekolah. Apalagi kalo teman saya itu terkenal baik mau memberi tumpangan atau mengantarkan teman temannya kemana mana misalnya. Rasanya pasti si teman itu “cool” “keyren”.  Walaupun semestinya saya harus nya ya rada rada khawatir dong, mana mungkin anak yang masih di bangku sekolah punya Surat Ijin Mengemudi (SIM). Tapi ya karena orang tua yang bersangkutan memberikan ijin, terus guru guru di sekolah maupun polisi yang di jalan raya yang melihat tidak menegur ya saya anggap hal itu biasa saja.

Tapi kemaren kemaren, sewaktu saya kembali lagi bekerja di Jakarta, dan merasa terganggu dengan anak anak yang masih berseragam SMA bahkan SMP, dengan bebasnya mengendarai motor roda dua di jalan raya, tanpa menggunakan helm plus cara mengendarai motor yang seenaknya sendiri tanpa memperdulikan keselamatan orang lain maupun keselamatan nya sendiri.  Dan yang mengejutkan saya banyak polisi atau pun petugas DLLAJR yang bertugas di jalan raya, tidak mengambil tindakan apa apa kepada anak anak ini bahkan terlihat cenderung membiarkan seolah olah itu adalah sesuatu yang sah sah saja di lakukan.

Lebih mengejutkan lagi, ketika suatu sore saya pulang kerja, di angkot yang saya tumpangi, ada seorang ibu yang berbicara dengan semangat 45, menceritakan bagaimana dia sangat membenci polisi A yang sering bertugas di jalan B, karena sang polisi menahan anak nya yang masih berusia 15 tahun karena membawa motor di jalan raya. Si ibu menceritakan bahwa beliau kesal karena tega teganya Pak Polisi menahan anak seumuran itu, sampai dengan kedatangan dirinya dan ayah sang anak plus, bisa bisa nya polisi menasehati mereka berdua bagaimana mendidik anak.  Uhm …… saya terhenyak karena saya gagal paham dengan sang ibu ini ….. apa yang salah yang dilakukan oleh Polisi?  Toh beliau benar,  yang boleh membawa kendaraan bermotor di jalan umum adalah pemegang SIM dan syarat untuk memiliki SIM adalah berusia 17 tahun ke atas.  Dan sebagai polisi tentulah beliau berhak menegur pemilik kendaraan bermotor yang mengijinkan anak di bawar umur untuk mengendarai motornya. Bukan kah itu juga bentuk keperdulian polisi kepada masyakarat yang dilayaninya? Yang sebenarnya kejam itu siapa? Si ibu yang membahayakan nyawa sang anak atau polisi yang menyelamatkan nyawa sang anak?

Kadang kadang memang seringkali orang tua sulit membedakan antara menyayangi dan menjerumuskan anak. Ya seperti membiarkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor di jalan. Alasan mereka tentu karena mereka menginginkan sang anak bisa pergi kemana tidak naik kendaraan umum yang dianggap kurang nyaman dan juga si anak bisa mandiri pergi kemana mana tanpa perlu diantar. Tapi sebenarnya bukan kah tidak bertanggung jawab sekali membiarkan anak dibawah umur mengendarai kendaraan bermotor di jalan umum? Bukan kah itu tindakan yang menjerumuskan anak, dan sama sekali bukan menyayangi.? Kalau sayang pasti tidak rela kehilangan nyawa anak atau si anak harus mendekam di penjara akibat kendaraan motor yang diberikan orang tuanya merebut nyawa orang lain. Uhm…..

Bukan itu saja, sama seperti atas nama kasih sayang, sering sekali orang tua memberikan anak anak yang masih di bawah umur, hp/ gadget yang canggih, yang bisa digunakan untuk surfing di internet sampai main game yang terbaru, sehingga si anak lebih sibuk chatting atau main game dari pada bermain dengan anak anak. Akibatnya? Jadilah anak anak ini menjadi anak anak anti sosial, yang tidak perduli dengan apa yang terjadi dengan sekelilingnya sepanjang itu tidak ada hubungan nya dengan dirinya  atau malah anak anak yang dewasa sebelum waktunya. Uhm .. … miiris .

Atau seperti anak penyanyi tersebut di atas yang pada jam 01.00 WIB pagi , baru pulang mengantarkan pacarnya.  Di jaman saya, dengan umur 13 tahun, jam 01.00 pagi  itu adalah saat saat saya tidur nyenyak di rumah, bukan keluyuran apalagi pacaran. Duuuh….. saya gagal paham. Apakah itu cara orang tua menyayangi anak , dengan membiarkan anak melakukan apa yang mereka inginkan walaupun itu belum pantas untuk usianya. Bukan kah itu namanya menjerumuskan mereka?

Saya memang percaya, anak terlahir seperti kertas putih ….. dan kemudian orang tua yang berbangga hati atas nama cinta mulai memberi warna di kertas tersebut. Tapi sayang nya  – sering sekali atas nama cinta itu pula sebenarnya orang tua tidak sadar telah menjerumuskan anak nya ke  jalan yang salah.  Apalagi orang tua yang pada saat kecilnya terlalu dikekang, sering kali besarnya berjanji  tidak akan mengekang anaknya.  Membiarkan anak nya melakukan apa yang mereka inginkan.  Dan sayang nya, itu justru menjerumuskan sang anak.

Cobalah untuk membedakan antara menyayangi dan menjerumuskan. Cobalah  jangan hanya menjadi teman tapi juga bisa menjadi orang tua bagi anak anak di saat tertentu, dimana kalau memang itu tidak pantas untuk ukuran anak seumuran nya bisa dengan tegas mengatakan “tidak”, tapi tentu berikanlah alasan mengapa tidak setuju. Tentu anak akan bisa mengerti, toh walaupun mereka belum bisa mengerti berikan lah mereka waktu untuk mengerti.  Percayalah,  kasih sayang mereka tidak akan berkurang hanya karena anda tidak memberikan apa yang mereka pinta ( coba ingat berapa kali orang tua kita melarang, dan memarahi kita karena sesuatu hal, tapi tetap saja kita menyayangi mereka, iya kan???)

Jangan sampai suatu saat kita menyesali diri karena kita yelah salah membedakan antara menyayangi dan menjerumuskan.

Salam

About kharinadhewayani

I am just an ordinary woman who wants to share her mind and her dreams to the world.
This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s