Semalam sampai tadi pagi saya lagi senang – senang nya membaca tentang “Human Design” yand ditulis oleh “Karen Cury”. Menarik sekali karena, ternyata hari kelahiran, dimana dilahirkan nama itu semua kemudian membentuk/mendisain diri manusia. Itu yang menyebabkan setiap manusia itu unik dan berbeda satu sama lainnya. Dan itu juga yang menyebabkan manusia itumempunyai kesamaan satu dengan yang lainnya.
Dari dulu saya selalu percaya, kalau Tuhan pasti punya perhitungan matematis yang hebat banget. Saya selalu percaya apapun yang Beliau ciptakan pasti penuh dengan perhitungan matematis yang luar biasa canggih. Kebayang kan bagaimana senangnya saya ketika saya menemukan buku tentang “Human Design” ini?
Saya belajar banyak tentang diri saya. Tentang apa yang menyebabkan kegagalan saya, keberhasilan saya, kesenangan saya terhadap semua yang berbau seni, kemampuan saya untuk tidak berbicara berjam – jam bahkan berhari – hari dengan siapapun, kemampuan saya untuk fokus melakukan sesuatu berjam – berjam, termasuk kecintaan saya melihat dan memfoto alam dan binatang – binatang.
Bahkan saya juga mengerti darimana sebenarnya ketakutan saya, ditinggalkan oleh orang lain. Mengapa saya bisa melakukan banyak hal yang bahkan tidak saya sukai, agar orang lain tidak meninggalkan saya. Dan mengapa orang – orang lain tetap meninggalkan saya walaupun saya sudah merasa memberikan segalanya, sudah merasa saya melakukan apapun yang membuat mereka bahagia.
Saya juga jadi mengerti, kenapa saya lebih berhasil untuk melakukan sesuatu apabila permintaan tersebut dari orang lain, bukan dari saya yang berniat melakukannya. Saya juga jadi mengerti mengapa sering sekali saya tiba – tiba mendapatkan apa yang saya pikirkan sebelumnya.
Saya memang sedang tertarik untuk mempelajari tentang manusia, mempelajari tentang mengapa dua manusia yang berbeda akan bereaksi yang berbeda terhadap masalah / kejadian yang sama. Mengapa satu manusia bisa berhasil dan yang satunya tidak bisa, walaupun semuanya tentang mereka sama (latar belakang keluarga, pendidikan, suku, bahasa).
Karena saya adalah seseorang yang selalu menarik sesuatu dari hal – hal yang logis yang bisa dinalar oleh pikiran saya seperti perhitungan matematis (yup …. saya selalu bilang, saya itu orang yang “aneh” – I am kind of weird and silly person”), kadang – kadang apa yang diajarkan oleh pelatihan tentang kesadaran diri – self awareness, tentang kepemimpinan – leadership, tentang pelatihan dan pengajaran – coaching and mentoring, tidak bisa langsung bisa saya nalar. Itu juga sebabnya mengapa segala motivator tidak bisa bisa saya terima, atau segala sesuatu yang sering sekali yang memaksakan agar seseorang berbahagia setiap saat. Atau melarang seseorang untuk menampilkan emosinya.
Di dalam buku ini, juga diajarkan apa yang sebaiknya saya lakukan, apa yang sebaiknya saya mengerti. Bukan karena saya ingin menjadi manusia yang baik, tapi agar saya bisa tetap mencintai diri saya, agar saya tidak terlalu banyak menyakiti hati orang – orang yang saya sayangi dan yang paling utama agar saya bisa menjadi berkat untuk orang lain.
Yang ingin belajar tentang ini, yuk belajar bersama saya.
Salam sayang