Menjelang subuh, saya menerima bbm dari salah seorang teman saya yang memberitahukan tentang kematian Uje – salah seorang ustad muda yang terkenal. Saya tiba – tiba teringat dengan pembicaraan saya dengan bapak tukang ojek yang saya tumpangi sewaktu pulang kerja,si bapak menceritakan tentang musibah tabrakan yang merenggut nyawa seorang pengendara motor yang masih mahasiswa. Si mahasiswa tersebut menggunakan head set – mendengarkan musik sewaktu mengendarai motornya sehingga tidak mendengar ketika orang – orang berteriak ada kereta api yang akan lewat.
Bapak tukang ojek ini kemudian berkata, ya sebenarnya memang umur si anak saja yang memang pendek, enggak tabrakkan juga, si anak pasti akan meninggal juga, tapi kalau memang belum waktunya untuk meninggal – mau tabrakkan dengan apapun, pasti tidak akan terjadi apa – apa.
Kemudian si bapak tukang ojek melanjutkan dengan mengatakan kalau yang namanya rejeki, jodoh dan umur memang itu benar – benar rahasia Tuhan. Susah banget menebak, susah untuk bisa tau apa yang akan terjadi. Contoh nya rejeki, kalau semua tau berapa rejekinya, kapan dapatnya, mana ada orang yang mau berusaha, pasti pada duduk – duduk santai saja. Sama juga kalau semua orang tau siapa jodohnya, pasti pada males untuk berusaha dan pada enggak pernah merasa apa namanya putus, dan sedih. Jadinya nanti malah enggak menghargai rejeki dan jodohnya.
Sama dengan umur, kalau semua tau berapa umurnya, pasti kalau hampir menjelang hari H – pada enggak semangat hidup atau pada sibuk berdoa, sembahyang, jadi lupa untuk bergaul dengan sesamanya.
Tadi pagi sewaktu saya membuka email dan membaca salah satu blog dari adik kelas saya tentang pertanyaan nya kepada Tuhan, kembali saya memikirkan tentang rejeki, jodoh dan umur yang sepenuhnya ada di tangan Tuhan. Tidak tau apa yang akan terjadi satu menit kemudian, bahkan rencana yang 99 % hampir terwujud, kalau belum lah menjadi rejeki, bisa tidak terjadi. Sama seperti dengan orang yang mencoba bunuh diri – kalau memang belum waktunya – ya, tetap aja akan hidup – walaupun racun yang dipakai adalah racun yang paling dahsyat, atau terjun dari ketinggian 20 meter. Atau tentang jodoh – selama apapun masa pacaran, atau selama apa pun pernikahan, kalau memang bukan jodohnya, pasti akan berpisah juga, – sejauh apapun jarak keduanya, sebanyak apapun beda keduanya, – kalau memang jodoh, ya pasti jadi juga, bagaimanapun caranya.
Tapi ya itu, kita (tepatnya saya) sering lupa hal ini. Masih sering ada di hari – hari saya – ketika saya terlalu yakin akan rencana saya sehingga lupa untuk meminta ijin Nya, atau dihari – hari saya ketika saya mengomel karena harus mensupport keluarga saya (padahal kan mungkin saja rejeki mereka itu lewat saya, yang saya peroleh bukan seluruhnya rejeki saya :D), atau masih sering saya memandang iri kepada teman – teman saya yang sudah mempunyai keluarga kecil nya sendiri, sementara saya di umur saya yang sebegini banyak – masih lah harus sendiri, atau masih sering saya merasa ketakutan, bakal kehilangan rejeki, atau tidak bertemu jodoh saya sampai nanti saya tua 😀
Yang paling dahsyat sih … saya sering mengatakan kalau saya tidak ingin berumur panjang, saya tidak mau melewati masa menjadi nenek2x 😀 Padahal ya … kalau Tuhan memberikan saya sejumlah umur, sejumlah masalah, pastinya karena Beliau merasa itu lah yang terbaik bagi saya, pastilah Beliau sudah membukakan jalan untuk saya mengatasi masalah saya dan memang sayalah yang sering membutakan mata hati saya, karena ngambek diberikan masalah, sehingga tidak melihat jalan keluar tersebut 😀
Jadi … karena rejeki, jodoh dan umur itu misteri Ilahi …..saya memberikan note kepada diri saya sendiri agar disetiap menit yang saya lalui harus diwarnai dengan berpikiran positif – bahwa mungkin di menit berikut bisa saja my dreams come true, setiap menit harus dilalui dengan sesedikit mungkin menyakiti orang lain (jadi kalau nanti mati – enggak bakal banyak yang mengutuk saya :D), berdoa di setiap langkah yang akan saya lalui agar di ijinkan Nya mewujudkan rencana – rencana dan mimpi – mimpi saya, agar dibuka mata dan hati saya untuk melihat jalan keluar di setiap masalah yang saya hadapi, dan yang utama sih semestinya saya harus banyak bersyukur – karena masih di ijinkan Nya untuk bernafas dan menikmati hidup yang singkat ini.
Salam